|
1. Pengertian
Sistem
Menurut Mulyadi (dalam Asmara 2016), sistem adalah sekelompok
dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem
yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama).
Menurut Winarno (dalam Asmara 2016), sistem adalah sekumpulan
komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut McLeod (dalam Machmud 2013), “A sistem is a group
of elements that are integrated with the common porpose of achieving an
objective”. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegritasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan dari uraian-uraian yang telah dikemukakan
diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen-komponen yang saling
berkaitan dan bekerja sama dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
2. Pengertian
Informasi
Menurut
Jogiyanto (2005), informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para
pengambil keputusan.
Menurut Alamsyah (2005) informasi adalah data yang telah
diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.
Menurut
Bodnar dan Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa
sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan
benar.
Berdasarkan. dari uraian-uraian yang telah dikemukakan
diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah
keputusan sesuai dan tepat.
3. Pengertian
Psikologi
Menurut Nurrachman (2008), psikologi didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental yakni berupa
tingkah laku dan proses atau kegiatannya.
4. Pengertian
Sistem Informasi Psikologi
Menurut
educations.com dalam blog yang dilansir oleh Vidia, yang diakses pada tanggal
09 Oktober 2019, psikologi dengan sistem informasi membahas area interaksi
komputer dengan manusia. Dengan peran yang lebih besar yang dibawa komputer
dalam kehidupan kita sehari-hari dan meningkatnya jumlah pekerjaan di sektor
teknologi informasi, gelar yang mencakup psikologi dan IT adalah pilihan bijak.
Secara
klasik, sistem informasi manajemen telah dilihat sebagai persimpangan dua faksi
di dalam perusahaan: para pekerja teknologi dan manajemen. Mereka yang berada
dalam sistem informasi manajemen ditugaskan untuk menyediakan sarana komunikasi
antara kelompok-kelompok jauh yang memungkinkan sinergi dalam organisasi. Untuk
melakukan ini, profesional sistem informasi manajemen perlu memahami aspek
perilaku psikologi individual.
Psikologi
kognitif lebih dekat berhubungan dengan desain komputer daripada mesin
tradisional, seperti mobil dan peralatan rumah. Ada beberapa alasan yang
menyatakan pernyataan tersebut. Pertama, teknologi informasi baru
begitu fleksibel sehingga fungsinya berubah dengan frekuensi yang
membingungkan. Kedua, dan sama pentingnya, tugas di mana komputer
adalah alat yang biasanya digunakan berasal dari proses pemikiran manusia
sendiri, dan manusia terbantu oleh alat tersebut.
Daftar Pustaka
Alamsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Asmara, R. (2016). Sistem informasi pengolahan data
penanggulangan bencana pada kantor badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten
Padang Pariaman. Jurnal J-Click Vol 3, No. 2, hal 80-91.
Bodnar, G. H., &
Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan Amir
Abadi Jusuf, Rudi M. Jakarta: Salemba Empat
Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem
informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Machmud, R. (2013). Peranan Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pagawai Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika (Lapastika) Bollangi Kabupaten Gowa. Jurnal Capacity STIE AMKOP
Makassar, 9(3), 409–421.
Nurrachman, N. (2008). Integrasi Psikologi:
Antara The Knower dan The Known. Buletin Psikologi (pp.23‐28). Yogyakarta:
Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada.
Komentar
Posting Komentar