Nama : Nadia Salsabila Prayogo Putri
Kelas : 2PA11
NPM : 15516260
TUGAS REVIEW JURNAL
PSIKOLOGI & TEKNOLOGI INTERNET
1. Judul
: Searching for Explanations: How the Internet Inflates
Estimates of Internal Knowledge
(Mencari Penjelasan: Bagaimana Internet Mengembangkan Perkiraan Pengetahuan
Internal)
2. Edisi :
Journal of experimental psychology: General. 2015, Vol. 144, No. 3, 674 – 687
3. Penulis
: Matthew Fisher, Mariel
K. Goddu, and Frank C. Keil
4. Tujuan
: Menyajikan bukti dari
sembilan percobaan bahwa mencari di Internet membuat orang mengaitkan informasi
yang dapat ditemukan online dengan pengetahuan yang sudah berada "di
kepala".
5. Latar
belakang : Internet
telah digambarkan sebagai "stimulus supernormal" karena luasnya jauh
melampaui yang mungkin telah disesuaikan oleh pikiran kita. Dibandingkan dengan
memori transaktif manusia, Internet lebih mudah diakses, memiliki keahlian
lebih, dan dapat memberikan akses ke informasi lebih banyak daripada jaringan
memori transaktif manusia keseluruhan. Fitur-fitur ini meninggalkan pengguna
Internet dengan tanggung jawab yang sangat sedikit untuk pengetahuan internal
dan bahkan dapat mengurangi sejauh mana pengguna bergantung pada orang lain (sosial)
dalam sistem memori transaktif tradisional, interpersonal.
6. Metode
:
a.
Eksperimen
1a : Partisipan f. Eksperimen 3 : Partisipan
b.
Eksperimen
1b : Partisipan g. Eksperimen 4a : Partisipan
c.
Eksperimen
1c : Partisipan h. Eksperimen 4b : Partisipan
d.
Eksperimen
2a : Partisipan i. Eksperimen 4c : Partisipan
e.
Eksperimen
2b : Partisipan
7. Prosedur
dan Desain :
a.
Eksperimen
1a : Induksi, self-assesment
b.
Eskperimen
1b : Induksi, self-assesment, pre-induksi
c.
Eksperimen
1c : Induksi, self-assesment
d.
Eksperimen
2a : skala Likert dari
1(sangat buruk) – 7(sangat baik)
e.
Eksperimen
2b : induksi, self-assesment
f.
Eksperimen
3 : self-assesment
g.
Eksperimen
4a : self-assesment
h.
Eksperimen
4b : induksi, self-assesment
i.
Eksperimen
4c : self-assesment
8. Hasil :
a.
Eksperimen
1a : Peserta yang telah
mencari penjelasan di Internet pada fase induksi menilai diri mereka mampu
memberikan penjelasan yang lebih baik secara signifikan terhadap
pertanyaan-pertanyaan dalam hal-hal yang tidak berhubungan saat fase
self-assessment (M = 3.61, SD = 1.27, 95% CI = (3.40, 3.91) daripada mereka
yang belum pernah menggunakan Internet (M = 3.07, SD = 1.06, 95% CI = (2.88, 3.27,
t(195) = 3.24, p = .001, Cohen 0.5. Efeknya dapat diamati di semua enam domain
di mana peserta diminta untuk menilai pengetahuan mereka.
b.
Eksperimen
1b : Tidak ada perbedaan dalam penilaian
baseline penilaian diri preinduksi antara Internet (M = 3,21, SD = 1,16, 95% CI
= (3,08, 3,34 dan kondisi internet tidak ada (M = 3,21, SD = 1,33, 95% CI = (
3.04, 3.37), t (140) = -0.04, p 99. Menggandakan hasil dari eksperimen la,
peserta yang mencari penjelasan di Internet selama fase induksi menilai diri
mereka mampu memberikan penjelasan yang lebih baik secara signifikan dalam
hubungan yang tidak terkait.
c.
Eksperimen
1c : Peserta dalam kondisi
Internet menghabiskan jumlah waktu yang sama pada setiap penjelasan (M = 68,00
s) sebagai peserta dalam kondisi tidak ada Internet (M = 73,36 s), t (193) =
-1,01, p = 0,31 Sekali lagi, peserta dalam kondisi Internet memberikan
penilaian diri yang lebih tinggi dari postinduksi pengetahuan (M = 3,78, SD =
1,19, 95% CI = (3,54, 4,03) daripada peserta dalam no 0,63
d.
Eksperimen
2a :Menggandakan efek yang
ditemukan dalam Eksperimen 1, peserta dalam kondisi Internet memilih gambar
dengan lebih banyak aktivitas otak (M = 4,66, SD = .99, 95% CI = (4,40, 4,83)
daripada yang tidak ada kondisi Internet (M = 4,12 , SD = 1,13, 95% CI = (3,94,
4,39), t (190) = 3,52, p = 0,001, Cohen d = 0,43
e.
Eksperimen
2b : Peserta dalam kondisi Internet
menilai kemampuan mereka untuk menjawab pertanyaan tanpa menggunakan sumber
luar yang lebih tinggi (M = 3,41, SD = 1,47, 95% CI = (3,10, 3,72) daripada
peserta dalam kondisi tidak ada internet (M = 2,94, SD = 1,16, 95% CI = (2,72,
3,16), t (193) = 4,30, p <0,001, Cohen d = 0,36
f.
Eksperimen
3 : Analisis varians satu
arah (ANOVA) menunjukkan bahwa penilaian pengetahuan yang dinilai sendiri untuk
pertanyaan otobiografi adalah sama setelah mengakses Internet (M = 4.24, SD =
1.33) dibandingkan dengan tidak mengakses Internet (M = 4.04, SD = 1.38 ), F
(1, 276) = 1,37, p = 0,30
g.
Eksperimen
4a : Peserta yang menggunakan
tautan untuk mengakses informasi daripada mencari memberikan peringkat
pengetahuan diri yang lebih rendah (M = 3,20, SD = 0,99, 95% CI = (3,09, 3,31)
dari peserta yang menggunakan mesin pencari lainnya (M = 3,63, SD = 1,27, 95 %
CI = (3.49, 3.77), t (146) = -2.28, p = .03, Cohen d 0.37. ANOVA satu arah
tidak menunjukkan perbedaan dalam pengetahuan yang dinilai sendiri di seluruh
situs web yang berbeda yang diakses oleh peserta, F (4 , 77) = .63, p = .64
h.
Eksperimen
4b : Peringkat pengetahuan tidak berbeda
antara peserta dalam kondisi jawaban (M = 4,00, SD = 1,19, 95% CI = (3,74,
4,26) dan mereka dalam kondisi tanpa jawaban (M = 4,11, SD = 1,22, 95% CI = (
3,81, 4,41), t (143) = -0,55, p = 0,58
i.
Eksperimen
4c : Peserta dalam hasil yang
difilter tidak berbeda dalam pengetahuan yang dinilai sendiri (M = 3,57, SD =
1,27, 95% CI = (3,27, 3,87) dibandingkan dengan mereka yang tidak dalam kondisi
hasil (M = 3,75, SD = 1,17, 95% CI (3.46, 4.04), t (129) = -.82, p = .42
9. Diskusi
:
a.
Eksperimen
1 : Di tiga studi, Percobaan l
menunjukkan bahwa mencari penjelasan secara online meningkatkan pengetahuan
yang dinilai sendiri dalam domain yang tidak terkait. Efeknya diamati bahkan
ketika waktu yang dihabiskan dalam fase induksi adalah sama untuk peserta di
Internet dan tidak ada kondisi Internet, ketika konten yang dilihat di seluruh
kondisi adalah identik.
b.
Eksperimen
2 : Temuan dari Eksperimen 2a dan b
memberikan bukti langsung bahwa para peserta menginterpretasikan pertanyaan
yang dinilai sendiri secara serupa di Internet dan tidak ada kondisi Internet.
Dengan kata lain, hasil Percobaan 2 menunjukkan bahwa peserta dalam kondisi
Internet dari eksperimen ini dan Eksperimen 1 tidak menganggap pengetahuan
tersedia secara online.
c.
Eksperimen
3 : Eksperimen 3 menunjukkan bahwa
mengakses Internet tidak mengarah pada kepercayaan yang berlebihan secara umum,
tetapi lebih kepada ilusi pengetahuan yang lebih spesifik yang hanya terjadi di
domain tempat Internet akan berguna.
d.
Eksperimen
4 : Ilusi pengetahuan dari penggunaan
Internet tampaknya didorong oleh tindakan pencarian (Percobaan 4a). Ini
bertahan ketika pertanyaan yang diajukan ke mesin pencari tidak dijawab
(Percobaan 4b) dan tetap bahkan dalam kasus di mana permintaan pencarian gagal
memberikan jawaban yang relevan (Percobaan 4c).
10. Kesimpulan : Banyak
orang cenderung tidak mengingat sumber asli dari memori internal mereka. Ketika
sedang melakukan pencarian online,
orang-orang salah mengartikan sumber jawaban spesifik yang mereka temukan
karena mereka pikir jawabannya disimpan dalam pikiran mereka sendiri. Desain
ini menetapkan bahwa peserta hanya gagal memantau fakta bahwa internet adalah
sumber pengetahuan mereka. Sebaliknya, hasil ini menunjukkan bahwa yang membuat
partisipan gagal untuk memantau secara akurat adalah proporsi memori internal
dan eksternal yang terdiri dari jumlah total pengetahuan yang dapat diakses.
Daftar Pusaka
http://www.apa.org/pubs/journals/releases/xge-0000070.pdf
Daftar Pusaka
http://www.apa.org/pubs/journals/releases/xge-0000070.pdf
Komentar
Posting Komentar