Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar

 MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR






       Disusun oleh :
Nama   : Nadia Salsabila Prayogo Putri
NPM    : 15516260
Kelas    : 1PA11


FAKULTAS PSIKOLOGI
JURUSAN S-1 PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017 


I . Latar Belakang

I.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah atau sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam dan akhir-akhir ini ada juga yang menyebut Ilmu Kealaman, yang dalam Bahasa Inggris disebut Natural Science atau disingkat Science dan dalam bahasa Indonesia sudah lazim digunakan istilah Sains.
Ilmu Pengetahuan Alam Dasar adalah Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam Alam semesta, termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
    Ruang Lingkup Ilmu Alamiah Dasar
a.       Kelahiran alam semesta
1)      Mengenal alam semesta
2)      Teori terbentuknya alam semesta
a)      Teori ledakan 
Teori ledakan ini bertolak dan adanya suatu massa dan berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi ini. Massa itu kemudian berserakan mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
b)      Teori ekspansi dan kontraksi teori
Teori ini berlandaskan pikiran bahwa ada suatu siklus dan alam semesta, yaitu “masa ekspansi” dan “masa kontraksi” diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
b.      Tata surya
Surya adalah kata lain dari matahari. Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari.
Terbentuknya tata surya:
1)      Hipotesis Nebular
2)      Hipotersis Planettesimal
3)      Teori Tidal

c.       Bumi
Teori tentang kejadian bumi:
1)      Teori Kant Laplace
Dialam raya sudah ada alam yang telah berputar makin lama makin mendingin. Perputaran ini mengakibatkan pendataran dibagian kutub-kutubnya dan menimbun materi dibagian khatulistiwanya yang merupakan daerah paling tidak stabil sewaktu perputaran semakin cepat, bagian tersebut akan terlepas materi dan massa asal. Kemudian mengambil kondensasi akhirnya, menjadi padat berputar mengelilingi massa asal. Maka asal tersebut menjadi matahari dan bagian terlepas setelah padat manjadi planet. 
2)      Teori Chamberlain dan Maulton
Mereka mengemukakan suatu teori tentang matahari dan bumi, teorinya terkenal dengan teori plenetesimal.
3)      Teori Jean dan Jefreys
Bintang besar yang jauh lebih besar dari matahari memiliki gaya tarik yang sangat kuat terhadap matahari, akibatnya akan terjadi gelombang pasang pada permukaan matahari yang menyerupai gunung yang sanat tinggi dan menyerupai lidah raksasa yang berupa gas sangat panas selanjutnya mengalami pemadatan kemudian pecah menjadi benda-benda tersendiri yang disebut planet.

d.      Asal mula kehidupan dibumi
1)      Generation Spontaniea
2)      Cozmozoa
3)      Omne Vivum ex Vivo
4)      Omne Ovo ex Vivo 

I.2 Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna dalam persaingan hidup di muka bumi ini. Meski banyak keterbatasan fisik, seperti diantaranya : ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca indera. Keberhasilan tersebut disebabkan karena manusia memiliki akal yang lebih baik daripada makhluk lainnya, yang memungkinkan manusia lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Karna itu alam pikir manusia dapat berkembang dengan kemampuan berfikir dan bernalar manusia, akal serta nuraninya yang memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik lagi dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya.

Pengetahuan yang terkumpul dan semakin maju menyebabkan rasa ingin tahu manusia semakin berkembang. Rasa ingin tahu pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka dapat berkembang setiap hari, mereka mengamati benda-benda dan peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya. Manusia tidak akan pernah merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai apa yang diamatinya, rasa ingin tahu semacam itu yang tidak dimiliki oleh hewan. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk lainnya. Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini yang menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang.

Dan dengan sifat keingintahuan manusia yang besar, manusia selalu berusaha mencari keterangan tentang fenomena alam dan pengetahuan-pengetahuan yang sangat banyak, mungkin karena itu lah secara tidak langsung alam pikiran manusia dapat berkembang. Dan mungkin karena teknologi juga yang semakin berkembang sesuai zamannya, sehingga sejalan dengan cara berfikir manusia yang memudahkan manusia untuk mencari informasi dan ilmu pengetahuan yang sangat banyak, sehingga membuat alam pikir manusia semakin berkembang dan berkembang lagi.

Manusia secara terus menerus selalu mengembangkan pengetahuan. Mereka mengembangkan pengetahuan tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan yang menyangkut kelangsungan hidupnya saja. Mereka juga berusaha untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.Perkembangan pengetahuan pada manusia juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik. Mereka selalu berusaha mengerti atau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, Akumulasi pengetahuan akan berlangsung lebih cepat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa bagaimana alam pikiran manusia dapat berkembang karena dengan kemampuan manusia untuk berfikir dan bernalar serta sifat keingintahuan manusia yang sangat besar.

(Perkembangan alam pikiran manusia dari lahir hingga dewasa)

Cara orang dewasa mencari pengetahuan umumnya sangat dipengaruhi oleh pengembangan pegetahuan pada masa kanak-kanak.
a.       Masa bayi (0-2 tahun), disebut periode sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.
b.      Masa kanak-kanak (3-5 tahun), disebut periode praoperasional. Pada periode ini dorongan keingintahuan anak sangat besar, sehingga banyak orang mengatakan bahwa anak pad periode ini adalah “masa bertanya”.
c.       Masa Usia sekolah (6-12 tahun), disebut periode operasional nyata. Pada masa anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Masa ini juga merupakan “masa tenang” karena proses perkembangan emosional anak telah mendapat kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuannya.
d.      Masa remaja (13-20 tahun), disebut periode preoperasional formal. Masa ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.
e.       Masa dewasa (> 20 tahun), masa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka mampu mengendalikan perilaku dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggungjawab (Tim, 2007:9).

I.3 Mitos , Penalaran dan Cara Memperoleh Pengetahuan
Mitos
Mitos adalah tradisi lisan yang terbentuk di suatu masyarakat. Mitos memiliki asal kata dari bahasa Yunani yang artinya sesuatu yang diungkapkan. Secara pengertian mitos adalah cerita yang bersifat simbolik yang mengisahkan serangkaian cerita nyata atau imajiner. Di dalam mitos bisa berisi asal usul alam semesta, dewa-dewa, supranatural, pahlawan manusia atau masyarakat tertentu yang mana memiliki tujuan untuk meneruskan dan menstabilkan kebudayaan, memberikan petunjuk hidup, melegalisir aktivitas kebudayaan, pemberian makna hidup dan pemberian model pengetahuan untuk menjelaskan hal-hal yang sulit dijelaskan dengan akal pikiran.
b. Contoh-contoh Mitos
begitu banyak contoh-contoh mitos yang ada di dindonesia. karena kita tahu sendiri bahwa memang Mitos sangat berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia.
1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
2. Cerita barong di Bali.
3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5. Cerita Joko Tarub
6. Cerita Dewi Nawangwulan
7. Dan lain sebagainya

Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yag empunya cerita sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, Legenda seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif (folkstory).
Walaupun demikian, karena tidak tertulis maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah maka legenda harus bersih dari unsur-unsur yang mengandung sifat-sifat folklor.
Jan Harold Brunvand menggolongkan legenda menjadi empat kelompok, yaitu legenda keagamaan (religious legends) legenda alam gaib (supernatural legends), legenda perseorangan (personal legends), dan legenda setempat (local legends).
a. Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Karya semacam itu termasuk folklor karena versi asalnya masih tetap hidup di kalangan masyarakat sebagai tradisi lisan. Di Jawa hagiografi menceritakan riwayat hidup para wali penyebar Islam pada masa yang paling awal. Salah satu contohnya adalah legenda Wali Sembilan (Wali Songo) mereka adalah Mau- lana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
Selain sembilan wali tersebut, di Jawa masih banyak wali-wali lain. Legenda tentang mereka mudah dikenali sebab makam- makamnya diziarahi pada peringatan kematiannya (haul) yang disebut keramat atau punden. Para juru kunci itu pada umumnya, dapat menceritakan legenda orang sucinya. D.A. Rinkes dalam bukunya berjudul De Heiligen van Java (Orang-orang Saleh dari Jawa) menyebutkan beberapa wali lain di antaranya: Syeh Abdul Muhyi, Syeh Siti Jenar, Sunan Geseng, Ki Pandan Arang, dan Pangeran Panggung, Syeck Abdul Qodir Jaelani, dan lain- lain. 
b. Legenda Alam Gaib
Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau kepercayaan rakyat. Contoh legenda ini yaitu kepercayan terhadap adanya hantu, gendruwo, sundel bolong serta nyi blorong.
c. Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa Timur yang paling terkenal prosa rakyat itu sudah diubah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan rumus cerita tokoh-tokoh rakyat tradisional.
Contohnya adalah legenda tokoh Panji. Panji adalah seorang putra raja Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur yang senantiasa kehilangan istrinya. Akibatnya, banyak muncul cerita Panji yang temanya selalu perihal istrinya yang menjelma menjadi wanita lain. Cerita Panji yang semula merupakan kesusasteraan lisan (legenda), namun telah banyak dicatat orang sehingga mempunyai beberapa versi dalam bentuk tulisan. Beberapa cerita yang tergolong ke dalam cerita panji misalnya “Ande-Ande Lumut” (dongeng Cinderella ala Jawa), Kethek Ogleng (seorang pangeran disihir menjadi seekor kera), ”Cerita Sri Tanjung”, ”Jayaprana dan Layongsari”. Suatu jenis legenda perseorangan mengenai perampok seperti Robin Hood, yang merampok penguasa korup atau orang kaya untuk didermakan kepada rakyat miskin. Legenda semacam ini di Jakarta pada ”tempo doeloe” adalah kisah petualangan ”Si Pitung”.
d. Legenda Setempat
Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat, berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, di sebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat. Contoh lain mengenai legenda setempat yang berhubungan erat dengan nama tempat adalah legenda “Anak-anak Dalem Solo yang Mengembara Mencari Sumber Bau Harum”. Legenda ini berasal dari Trunyan, Bali. Legenda ini dapat dimasukkan ke dalam golongan legenda setempat karena menceritakan asal mula nama beberapa desa di sekitar Danau Batur, seperti Kedisan, Abang Dukuh, dan Trunyan. Selain itu contoh-contoh lain legenda setempat ini misalnya ”Asal Mula Nama Banyuwangi”, serta legenda ”Roro Jongrang”, ”Tangkuban Perahu”, ”Asal Mula nama Tengger dan Terjadinya Gunung Batok” serta “asal mula nama kota Bogor”.
Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya,cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
Contoh : – Lutung Kasarung
Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.
Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.
Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.
 Perbedaan Diantara Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat
Perbedaan antara mitos, legenda dan cerita rakyat yaitu mitos adalah cerita yang belum jelas terjadinya karena tidak ada bukti otentik yang bisa membuktikan kebenarannya. Sedangkan Legenda adalah cerita rakyat dimasa lampau yang benar-benar terjadi dan biasanya memiliki bukti otentik. Dan Cerita Rakyat itu biasanya cerita tentang kebudayaan asal muasal suatu tempat atau kejadian.
Penyebab manusia mudah mempercayai mitos
Penyebab orang percaya mitos yang pertama yaitu berita dari mulut ke mulut.
Penyebab orang percaya mitos yang pertama yaitu berita dari mulut ke mulut. Banyak kepercayaan psikologi rakyat yang salah menyebar luas dari satu generasi ke generasi lain melalui komunikasi lisan. Misalnya karena kalimat “sesuatu yang berbeda itu menarik” menarik dan mudah diingat, orang orang cenderung menyampaikannya kepada orang lain. Banyak mitos local menyebar dengan cara yang sama. Kenyataannya bahwa kita telah mendengar sebuah pernyataan berkali kali tidak lantas membuatnya menjadi benar. Namun, hal itu bisa membuat kita menganggap pernyataan tersebut benar meskipun sebenarnya tidak karena kita keliru membedakan antara keakraban pernyataan tersebut dan keakuratannya. Penelitian menunjukkan bahwa mendengar seseorang menyampaikan suatu pendapat 10 kali dapat membuat kita menganggap pendapat ini sama benarnya seperti mendengar 10 orang menyampaikan opini tersebut satu kali. Mendengar sering membuat kita percaya, khususnya jika kita mendengar suatu pernyataan berkali kali.
Penyebab orang percaya mitos yang kedua yaitu keinginan untuk mendapatkan jawaban dengan mudah dan menyelesaikan masalah dengan cepat.
Akui saja bahwa kehidupan sehari hari tidaklah mudah, bahkan bagi kita yang bisa menyesuaikan diri dengan sangat baik. Banyak di antara kita yang berusaha keras mencari cara menurunkan berat badan, tidur cukup, mengerjakan ujian dengan baik, menikmati pekerjaan, dan menemukan kekasih abadi. Hampir tidak mengejutkan jika kita bergantung pada berbagai cara yang menawarkan janji janji manis berupa perubahan perilaku dengan sangat cepat dan mudah. Misalnya, diet gila gilaan sangat populer meskipun penelitian menunjukkan bahwa ssebagian besar orang yang menjalankan diet tersebut berat badannya akan kembali naik hanya dalam beberapa tahun.
Penyebab orang percaya mitos yang ketiga yaitu Persepsi dan ingatan selektif.

Seperti yang telah kita ketahui, kita jarang melihat kenyataan sebagaimana adanya. Kita melihatnya melalui sudut pandang kita yang menyimpang. Sudut pandang ini dibengkokkan oleh parasangka dan harapan kita, yang membuat kita menerjemahkan dunia sesuai dengan kepercayaan kita yang telah ada sebelumnya. Namun, sebagian besar di antara kita tidak menyadari cara kepercayaan tersebut memengaruhi persepsi kita. Ahli ilmu jiwa, Lee Ross, dan yang lain menyebabkan asumsi yang salah bahwa kita melihat dunia persis sebagaimana adanya dengan realisme naïf. Realism naïf tidak hanya membuat kita rentan memercayai mitos psikologi, tetapi juga membuat kita semakin tidak mampu mengenalinya sebagai mitos sejak awal.


Penyebab orang percaya mitos  yang keempat yaitu menyimpulkan hubungan sebab akibat dari korelasi.
Mari kita melihat satu contoh konkret. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa riwayat kekerasan fisik semasa kanak kanak meningkatkan peluang seseorang menjadi orang yang agresif ketika dewasa. Banyak peneliti yang menerjemahkan hubungan statistic ini dengan mengatakan bahwa kekerasan fisik semasa kanak kanak menimbulkan agresi fisik pada kemudian hari sehingga hal ini disebut hipotesis “siklus kekerasan”. Dalam kasus ini, para peneliti mengasumsikan bahwa kekerasan fisik semasa kanak kanak (A) menyebabkan kekerasan saat dewasa (B). Apakah penjelasan sudah pasti benar?
Tentu saja, dalam kasus B tidak bisa menyebabkan A karena B terjadi setelah A. prinsip dasar logika adalah sebab harus mendahului akibat. Namun, kita belum mempertimbangkan kemungkinan bahwa variable ketiga, C, menjelaskan baik A maupun B. salah satu variable ketiga yang memungkinkan dalam kasus ini adalah kecenderungan bersikap agresif karena faktor keturunan. Mungkin sebagian besar orangtua menyiksa anak mereka secara fisik melalui kecenderungan bersikap agresif karena faktor keturunan, yang mereka turunkan kepada anak mereka. Ada bukti penelitian yang meyakinkan bahwa sikap agresif sebagian dipengaruhi oleh faktor keturunan. Kecenderungan genetika ( C )  dapat mengakibatkan korelasi antara riwayat kekerasan fisik semasa kanak kanak (A) dan sikap agresif saat dewasa pada seseorang yang memiliki riwayat ini (B) meskipun A dan B mungkin tidak memiliki hubungan sebab akibat.
Poin utamanya adalah ketika dua variable berkorelasi, kita seharusnya tidak otomatis mengasumsikan keduanya memiliki hubungan sebab akibat secara langsung. Ada kemungkinan penjelasan lain.
Penyebab orang percaya mitos yang kelima yaitu hambaran yang menyesatkan dalam film dan media.
Banyak fenomena psikologi, khususnya penyakit jiwa dan pengobatannya, yang sering digambarkan dengan tidak akurat dalam media huburan dan berita. Sering kali, media menggambarkan fenomena ini dengan juah lebih sensasional daripada yang seharusnya.
Penyebab orang percaya mitos yang keenam yaitu melebih lebihkan kebenaran kecil.
Penyebab orang percaya mitos  yang terakhir yaitu sebagian mitos psikologi tidak sepenuhnya salah.
Alih-alih, mitos tersebut adalah pernyataan dengan kebenaran kecil yang dilebih lebihkan. Kisah yang paling salah adalah kisah yang kita pikir sudah kita ketahui dengan baik – sehingga tidak pernah kita teliti atau pertanyakan.

Sumber :

Komentar